“Nenek moyangku, seorang pelaut~” Sobat Hiace tentu sudah tidak asing lagi dengan nyanyian itu, bukan? Berbicara soal laut, kali ini Hiace Transport mau mengulas beberapa tradisi masyarakat pesisir yang sangat unik untuk diungakap. Lahirnya beragam tradisi pesisir ini tak terlepas dari fakta bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan. Banyaknya pulau di Indonesia, melahirkan beragam tradisi di setiap pulaunya.
Berlayar di antara ribuan pulau yang membentang di Indonesia, kita akan menjumpai mosaik budaya yang hidup di tengah masyarakat pesisir. Menjalin hubungan erat dengan lautan sejak zaman dahulu, menciptakan serangkaian adat istiadat dan ritual unik yang tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya nusantara. Berikut ini beberapa tradisi masyarakat pesisir Indonesia yang masih dilestarikan.
Pertama kita akan berlabuh ke sebuah tradisi sedekah laut tahunan masyarakat pesisir utara Jawa, Nadran. Tradisi Nadran ini dirayakan oleh masyarakat pesisir Cirebon, Indramayu, dan Subang, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan laut yang melimpah. Diselenggarakan setiap tahun antara bulan Oktober hingga Desember, upacara ini juga diramaikan dengan pertunjukan seni tradisional dan pasar malam yang berlangsung selama seminggu.
Tradisi ini merupakan akulturasi budaya Islam dan Hindu yang telah diwariskan turun-temurun selama ratusan tahun. Inti dari upacara Nadran adalah penyerahan ‘ancak’, replika perahu berisi sesajen seperti kepala kerbau dan buah-buahan, kepada penguasa laut sebagai bentuk penghormatan.
Sebelum dilepaskan ke laut, ‘ancak’ diarak mengelilingi tempat-tempat tertentu sambil diiringi oleh berbagai pertunjukan seni tradisional dan kontemporer. Dalam konteks lebih luas, Nadran atau juga dikenal sebagai Labuh Saji adalah manifestasi syukur masyarakat nelayan terhadap Tuhan atas rezeki hasil laut, serta permohonan untuk keselamatan dan kelimpahan tangkapan di masa depan.
Di pesisir Kabupaten Sampang, Pulau Madura, ada sebuah tradisi lokal yang dikenal sebagai Sorong Kasereng. Tradisi ini diwujudkan dalam bentuk tarian yang biasanya ditampilkan oleh anak-anak nelayan. Tari Kasereng menggambarkan kegembiraan mereka saat membantu orang tua mereka menarik hasil tangkapan ikan dari perahu saat air laut pasang.
Dalam perkembangannya, Tari Sorong Kasereng bukan hanya menjadi ekspresi kegembiraan anak-anak nelayan, tetapi juga telah menjadi bagian dari seni tradisional yang ditampilkan oleh anak-anak di Kabupaten Sampang secara umum. Tarian ini diiringi oleh musik Saronen, musik tradisional Madura yang biasa diputar saat kerapan sapi.
Tari Sorong Kasereng biasanya ditampilkan oleh lima penari atau sesuai kebutuhan dan mereka mengenakan busana tradisional khas Sampang. Gerakan tarian ini mencerminkan sukacita dan ekspresifitas masa kanak-kanak. Keunikan tarian ini tidak hanya terletak pada gerakan manisnya, tetapi juga pada kostum dan aksesori penari yang mencerminkan estetika lokal serta motif batik cerah pada busana penari menambah daya tarik visual ketika tarian ini dipertunjukkan.
Festival adat suku Bugis, Mappanretasi yang berlangsung setiap bulan April di Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Festival ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Bugis yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan atas rezeki yang mereka peroleh dari pantai Pagatan. Pelaksanaannya dipimpin oleh seorang Sanro (tokoh penting dalam masyarakat Bugis) dan didampingi oleh 12 dayang-dayang.
Mappanretasi melibatkan ritual melarung atau menghanyutkan sajen ke laut. Sajen tersebut mencakup berbagai jenis makanan seperti pisang barengseng dan pisang raja, nasi ketan dalam beberapa warna yang melambangkan unsur-unsur di bumi, serta ayam jantan hitam si Kadi dan ayam betina si Manis. Sajen-sajen ini diletakkan di atas kapal nelayan dan disambut oleh dayang-dayang Sanro.
Setelah kapal bertolak menuju titik tengah pantai, upacara pemotongan ayam dan penghanyutan sajen dilakukan sambil membaca doa selamat. Dengan demikian, Mappanretasi bukan hanya menjadi perayaan budaya tetapi juga merupakan ekspresi spiritual masyarakat pesisir.
Ritual Jamu Laut, yang merupakan bagian dari warisan budaya suku Melayu di pesisir Desa Kuala Lama, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Tradisi ini telah berlangsung lama dan tetap dilestarikan hingga kini. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan persembahan kepada ‘Mambang Laut’, atau penunggu laut, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diperoleh dari laut. Selain itu, tradisi ini juga ditujukan untuk tolak bala dan diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan para nelayan.
Ritual ini melibatkan tahap perjamuan makan atau sesajen yang ditujukan kepada penghuni laut. Selain itu juga diadakan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh dan pawang laut setempat. Pawang laut memiliki peran penting dalam ritual ini karena diyakini memiliki kekuatan magis untuk berkomunikasi dengan roh-roh gaib penunggu laut.
Meski pelaksanaannya hanya dilakukan lima tahun sekali, ritual Jamu Laut tetap merupakan bagian penting dari identitas budaya masyarakat pesisir di wilayah tersebut. Meskipun ada elemen permohonan perlindungan kepada makhluk gaib dalam ritual ini, inti utamanya adalah wujud syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan melalui sumber daya laut.
Bagian integral dari upacara ngaben di Bali, Ngarak bade menampilkan tradisi unik di Desa Pakraman Batumulapan, Desa Batununggul, Nusa Penida. Upacara ini melibatkan prosesi mengusung bade atau peti mati ke laut. Waktu pelaksanaan upacara ini sangat bergantung pada pasang surut laut.
Tradisi ini menjadi sebuah pemandangan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat. Nantinya masyarakat ini akan membantu mengusung dua bade dan tiga petulangan, dua lembu dan satu gajahmina (gabungan ikan dengan gajah). Upacara ini melibatkan 16 sawa dari 118 KK Banjar Jepun.
Tradisi masyarakat pesisir di Indonesia, dengan kekayaan dan keragaman budayanya, memberikan pesona tersendiri yang patut untuk dieksplorasi dan diapresiasi. Untuk menikmati pengalaman yang tak terlupakan dalam menjelajahi berbagai tradisi unik ini, Hiace Transport siap menjadi partner perjalanan Anda. Kami menyediakan berbagai pilihan kendaraan dari Hiace, Elf Jetbus, bus medium hingga bus pariwisata yang nyaman dan aman. Dengan layanan profesional kami, penjelajahan Anda ke berbagai destinasi budaya pesisir akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Segera hubungi Hiace Transport dan nikmati petualangan budaya Anda!
Informasi
Terdaftar di LKPP |