Tradisi Isra Miraj di Kota-kota Indonesia Menjadi Wisata Religi
February 7, 2024Sewa Hiace Bandara Solusi Praktis Perjalanan Rombongan
February 12, 2024Perayaan Imlek Ada Berbagai Makanan yang Harus di Hindari
Perayaan Imlek juga memiliki keunikan tersendiri salah satunya adalah ada beberapa makanan khas Imlek yang harus dihindari selama perayaan Imlek memiliki dasar-dasar kepercayaan yang kental dalam tradisi budaya Tionghoa. Sebagian besar makanan yang dihindari umumnya memiliki nama atau bentuk yang berhubungan dengan hal-hal negatif atau kesialan menurut keyakinan Tionghoa. Dalam upaya untuk membawa keberuntungan dan kesuksesan di tahun yang baru, masyarakat Tionghoa berusaha menjauhi makanan-makanan yang dianggap membawa konotasi yang tidak diinginkan. Dengan mematuhi aturan tersebut, mereka percaya dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dan memberikan kesempatan terbaik untuk memulai tahun baru dengan baik.
Lobster
Lobster dengan cara hidupnya yang unik, melibatkan berenang dan berjalan mundur, dianggap membawa konotasi yang kurang menguntungkan menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa. Meskipun era modern telah membawa perubahan besar dalam pandangan terhadap makanan, banyak umat Tionghoa masih mempertahankan keyakinan bahwa mengonsumsi lobster dapat menyebabkan kemunduran dan kegagalan di tahun baru. Sebagai bagian dari tradisi yang kaya dengan makna simbolis, pemilihan makanan menjadi penting dalam menjaga keharmonisan dan keberuntungan. Lobster dianggap sebagai salah satu bahan yang sebaiknya dihindari selama perayaan Imlek untuk memastikan tahun yang sukses dan makmur.
Ayam
Banyak masakan Cina yang mengandalkan ayam sebagai bahan utama, namun selama perayaan Imlek, pemilihan jenis hidangan ayam menjadi sangat penting. Memakan ayam potong atau sayap ayam dianggap dapat mengakibatkan rejeki yang menjauh dan mencerminkan ketidakmampuan untuk bergerak maju dalam hidup. Sebaliknya, memakan ayam utuh selama Imlek dipercaya membawa kemakmuran dan keberuntungan. Untuk memastikan awal tahun yang sukses dan beruntung, disarankan untuk menghindari hidangan ayam yang dianggap membawa konotasi negatif, sehingga dapat memastikan kelancaran dan keberuntungan di tahun baru.
Cumi-cumi
Di masa lampau, cumi-cumi tak hanya dianggap sebagai hidangan lezat, namun juga memiliki makna sosial yang unik. Dalam konteks pekerjaan, memasak cumi-cumi memiliki peran sebagai ‘surat pemecatan’ tidak langsung bagi pekerja. Pemilik usaha akan menyajikan cumi kepada pekerjanya sebagai pemberitahuan tak resmi agar mereka tidak perlu kembali bekerja keesokan harinya. Tradisi ini berasal dari bentuk cumi yang tergulung, menyerupai selimut yang biasa digulung rapi saat para pekerja mengemas barang. Karena konotasinya yang berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja, cumi-cumi tidak pernah disajikan selama perayaan Imlek sebagai tanda penghormatan dan untuk menghindari membawa aura negatif ke dalam momen berbahagia tersebut.
Roti Berlubang
Dalam beberapa kepercayaan, memakan roti yang memiliki lubang atau rongga di dalamnya dianggap membawa konotasi kematian. Sebaliknya, roti yang berbentuk bulat sempurna dan tanpa rongga di dalamnya dianggap sebagai simbol keberuntungan untuk tahun yang akan datang. Oleh karena itu, pemilihan jenis roti menjadi perhatian khusus selama perayaan, di mana masyarakat berupaya menghindari roti dengan rongga untuk memastikan harapan dan keberuntungan di tahun yang baru.
Salak
Beberapa buah sering disajikan selama perayaan Tahun Baru Imlek karena dianggap membawa keberuntungan dan simbolisme positif. Namun, di antara pilihan buah yang membawa keberuntungan, ada satu jenis yang dihindari, yaitu salak. Kulit salak yang tajam dipercaya memiliki makna yang dapat menghalangi kelancaran kehidupan di tahun yang akan datang. Oleh karena itu, masyarakat sangat berhati-hati dalam memilih buah yang disajikan selama perayaan Imlek, demi memastikan bahwa hanya energi positif dan keberuntungan yang mendominasi dalam menyambut Tahun Baru Cina.
Meskipun terdapat daftar makanan enak yang dianggap tabu selama perayaan Imlek, tidak semua orang Tionghoa mengikuti tradisi ini. Kebiasaan makan selama Imlek dapat bervariasi di setiap daerah, dengan masing-masing wilayah memiliki keunikan sendiri dalam menghormati tradisi dan menyajikan hidangan khas. Beberapa masyarakat Tionghoa memilih untuk mematuhi larangan makanan tertentu sebagai bagian dari penghormatan terhadap tradisi nenek moyang mereka, sementara yang lain mungkin lebih fleksibel dan memilih untuk menikmati hidangan favorit mereka tanpa memperhatikan larangan tersebut. Yang pasti, perayaan Imlek tetap menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul bersama keluarga dan menyantap hidangan lezat dalam suasana yang penuh kegembiraan dan kebersamaan.
Untuk merayakan Imlek dengan cara yang istimewa, Anda dapat menjelajahi berbagai destinasi wisata Imlek dengan Hiace Transport, sehingga Anda dapat menikmati perayaan ini dengan kenyamanan dan keseruan yang tak terlupakan. Di Hiace Transport kalian bisa sewa kendaraan berkapasitas penumpang banyak mulai dari Hiace, Elf, bus medium, hingga Big Bus. Kalian juga sudah dipastikan mendapat layanan driver yang profesional, jadi tidak perlu repot lagi mencari pengemudi untuk menemani perjalanan. So, tunggu apalagi? Sewa sekarang!
Hubungi Kami
- WhatsApp : 0811 215 6666
- Instagram : @hiacetransport
- Facebook : Hiacetransport
- Email : hiacetransport@gmail.com