Destinasi Wisata Ziarah di Lamongan, Makam Sunan Drajat
June 8, 2024Sewa Hiace Commuter
June 14, 2024Menyusuri Jejak Sejarah dan Spiritualitas dengan Wisata Ziarah Cirebon
Wisata Ziarah Cirebon – Selain Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon masih menyimpan wisata ziarah makam lainnya yang tak kalah menarik dan sarat akan nilai sejarah serta spiritualitas. Bagi para peziarah dan pencinta sejarah, berbagai makam tokoh penting dalam penyebaran Islam dan sejarah kerajaan di Cirebon menawarkan pengalaman mendalam yang patut dijelajahi. Berikut adalah beberapa rekomendasi wisata ziarah makam di Cirebon yang dapat memperkaya perjalanan spiritual dan historis Anda.
Setiap makam di Cirebon tidak hanya menyuguhkan cerita masa lalu yang kaya, tetapi juga keindahan arsitektur yang menggabungkan unsur-unsur budaya lokal dan asing. Mulai dari makam Putri Ong Tien yang berarsitektur Tiongkok hingga Plangon yang dikenal dengan kehadiran ratusan monyet, setiap lokasi menawarkan daya tarik uniknya sendiri. Dengan mengunjungi tempat-tempat ini, Anda tidak hanya berziarah tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk meresapi kekayaan budaya dan sejarah yang telah membentuk Cirebon menjadi seperti sekarang. Yuk, langsung saja simak ulasan Hiace Transport berikut ini.
Astana Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati adalah salah satu destinasi wisata religi paling populer di Cirebon. Terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota, kompleks makam ini berada di Gunung Sembung, yang mengharuskan para peziarah mendaki jalan yang menanjak untuk mencapainya.
Salah satu ciri khas kompleks makam ini adalah adanya sembilan pintu atau lawang sanga yang harus dilewati. Namun, para pengunjung umum hanya diperbolehkan sampai pada pintu ketiga, yang dikenal sebagai Pintu Pasujudan. Setelah pintu ketiga, akses hanya diperuntukkan bagi keturunan Sunan Gunung Jati.
Kompleks makam ini juga dikenal karena tradisi Panjang Jimat yang dilaksanakan pada peringatan Maulid Nabi. Dalam tradisi tersebut, kata “panjang” ditafsirkan sebagai proses kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan upacara ini menjadi salah satu daya tarik yang menambah nilai budaya dan spiritual dari makam ini. Tradisi ini menjadi momen yang sangat dinantikan, di mana masyarakat dapat menyaksikan dan turut serta dalam perayaan yang penuh makna religius.
- HTM: Infaq Seikhlasnya
- Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
- Lokasi: Jl. Sunan Gn. Jati, Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon
Makam Putri Ong Tien
Masih di dalam kompleks pemakaman Astana Gunung Jati, Cirebon, terdapat makam Putri Ong Tien, istri dari Sunan Gunung Jati. Makam ini adalah salah satu dari sekitar 500 makam yang berada di kompleks tersebut.
Putri Ong Tien, yang berasal dari Dinasti Ming di Tiongkok, membawa serta pengaruh budaya Tiongkok yang kental, yang terlihat jelas pada arsitektur makamnya. Desain makam ini memadukan elemen-elemen arsitektur Tiongkok dengan keindahan artistik yang memikat, menjadikannya unik di antara makam-makam lainnya di kompleks tersebut.
Keberadaan makam Putri Ong Tien di kompleks Astana Gunung Jati tidak hanya menambah daya tarik sejarah dan budaya tempat ini, tetapi juga menjadi simbol hubungan kultural antara Jawa dan Tiongkok. Pengunjung yang berziarah ke sini tidak hanya merasakan kedamaian spiritual, tetapi juga mendapatkan pengalaman visual yang kaya akan nilai sejarah dan seni.
HTM: Infaq Seikhlasnya
Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
Lokasi: Jl. Sunan Gn. Jati, Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon
Situs Plangon
Situs Plangon adalah sebuah bukit yang terletak di Cirebon, merupakan destinasi wisata ziarah yang unik dan menarik. Di bukit ini, terdapat makam dua tokoh penting dalam sejarah Cirebon, yaitu Pangeran Panjunan dan Pangeran Kajaksan. Kedua makam ini menjadi tujuan utama bagi para peziarah yang ingin mengenang jasa-jasa mereka dalam penyebaran Islam di daerah tersebut.
Selain sebagai tempat ziarah, Bukit Plangon juga dikenal karena populasi monyet yang menghuni kawasan ini. Menurut cerita rakyat setempat, monyet-monyet ini adalah peliharaan Pangeran Panjunan. Uniknya, jumlah monyet di Bukit Plangon konon tidak pernah berkurang ataupun bertambah, selalu tetap sebanyak 99 ekor. Angka ini memiliki makna khusus dalam Islam, yang sering dikaitkan dengan Asmaul Husna, atau 99 nama Allah.
Keberadaan monyet-monyet ini menambah daya tarik Plangon, menjadikannya tidak hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai destinasi wisata alam yang menarik. Pengunjung dapat merasakan kedamaian spiritual saat berdoa di makam, sekaligus menikmati suasana alam yang asri dan interaksi dengan monyet-monyet yang jinak. Plangon menjadi saksi bisu dari sejarah, spiritualitas, dan keindahan alam yang menyatu dalam harmoni.
- HTM: Rp 3.000,-.
- Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam.
- Lokasi: Desa Babakan, Kec. Sumber, Kab. Cirebon
Padepokan Keramat Syekh Magelung Sakti
Syekh Magelung adalah ulama dari Negeri Syam yang merupakan murid dari Sunan Gunung Jati. Ciri khasnya memiliki rambut yang selalu di gulung,karena konon rambut tersebut panjangnya hingga menyentuh tanah karena tidak dapat dipotong oleh benda tajam apapun. Keunikan ini membuatnya dikenal sebagai Panglima Magelung Sakti, karena rambutnya yang keras seperti kawat baja digunakan sebagai senjata dalam pertempuran.
Pada usia 34 tahun, Syarif Syam mendapat petunjuk untuk mencari seorang guru yang bisa memotong rambutnya. Setelah bertemu dengan Resi Purba Sanghyang Dursasana Prabu Kala Sengkala di perbatasan Selat Malaka, ia diberitahu bahwa salah satu wali di tanah Jawa bisa memotong rambutnya. Syekh Magelung kemudian melanjutkan perjalanan ke Jawa dan tiba di Cirebon, di mana ia bertemu dengan Sunan Gunung Jati yang berhasil memotong rambutnya. Setelah kejadian ini, ia oleh Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan agama Islam di wilayah utara Cirebon.
Syekh Magelung Sakti menetap di Desa Karangkendal dan dikenal juga dengan gelar Pangeran Karangkendal. Ia menikah dengan Nyi Mas Gandasari, seorang wanita terkemuka di Cirebon. Kehidupan dan perjuangannya dalam menyebarkan ajaran Islam membuat makamnya menjadi salah satu tujuan ziarah yang penting di Cirebon, dihormati oleh banyak peziarah yang datang untuk mengenang dan mendoakan jasa-jasanya.
- HTM: Infaq Seikhlasnya.
- Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
- Lokasi: Desa Karangkendal, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon
Astana Nyimas Ratu Gandasari
Keramat Nyimas Gandasari merupakan salah satu destinasi wisata ziarah yang penting di Cirebon. Astana ini menjadi tempat peristirahatan terakhir Nyi Mas Gandasari, seorang bangsawan sakti dan istri dari Syekh Magelung Sakti. Menurut Babad Cirebon, Nyi Mas Gandasari dikenal dengan kesaktian dan kecantikannya, yang membuatnya menjadi tokoh terkenal dalam sejarah penyebaran Islam di Cirebon.
Nyimas Gandasari mengadakan sayembara untuk mencari pasangan hidupnya, di mana hanya mereka yang bisa mengalahkannya dalam adu kesaktian yang akan menjadi suaminya. Banyak pangeran dan ksatria yang mencoba, namun tidak ada yang berhasil sampai Syekh Magelung Sakti ikut serta. Pertarungan mereka berlangsung sengit hingga akhirnya Nyi Mas Gandasari menyerah dan berlindung di balik punggung Sunan Gunung Jati, yang kemudian memutuskan untuk menikahkan keduanya.
Wisata religi Cirebon ke makam Nyimas Gandasari tidak hanya menawarkan pengalaman spiritual tetapi juga memberikan pengunjung kesempatan untuk mengenal lebih dalam sejarah dan kebudayaan Cirebon. Makam ini dihormati sebagai tempat ziarah, di mana banyak peziarah datang untuk berdoa dan mengenang jasa-jasanya dalam mendukung penyebaran Islam bersama suaminya.
- HTM: Infaq Seikhlasnya
- Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
- Lokasi: Desa Panguragan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon
Keramat Talun Mbah Kuwu Sangkan
Keramat Talun Mbah Kuwu Sangkan yang juga dikenal sebagai Pangeran Cakrabuana, merupakan salah satu situs ziarah yang sangat dihormati dan sering dikunjungi di Cirebon. Makam ini selalu ramai oleh peziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau saat malam 1 Suro, yang bertepatan dengan 1 Muharam. Dalam sebulan, lokasi ini bisa dikunjungi oleh ribuan peziarah yang datang untuk berdoa dan mencari berkah.
Terletak tidak jauh dari pusat Kota Cirebon, makam ini biasanya menjadi tujuan berikutnya bagi rombongan peziarah setelah mengunjungi kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati. Pangeran Cakrabuana, atau Mbah Kuwu Sangkan ini adalah putra dari Prabu Siliwangi IX dan Nyi Subang Larang. Beliau juga memiliki dua saudara kandung yaitu Nyi Rara Santang dan Prabu Kian Santang. Mbah Kuwu Sangkan dikenal sebagai sosok yang membangun peradaban di Cirebon, mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, budaya, hingga penyebaran ajaran Islam.
Mbah Kuwu Sangkan menikahi Nyi Endang Geulis yang merupakan putri dari gurunya Danuwarsih. Dari pernikahannya, mereka memiliki seorang anak bernama Nyi Mas Pakungwati yang kemudian dinikahkan dengan Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), atau putra dari Nyi Rara Santang. Warisan Mbah Kuwu Sangkan dalam membangun dan memperkaya peradaban Cirebon menjadikan makamnya sebagai tempat yang penuh sejarah dan spiritualitas, menarik banyak peziarah untuk datang dan mengenang jasa-jasanya.
HTM: Infaq Seikhlasnya
Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
Lokasi: Jl. Lembah Cimandung, Kerandon (Cirebon Girang), Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon
Makam Ki Buyut Trusmi
Ki Buyut Trusmi, yang dikenal juga sebagai Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Cirebon. Ia adalah putra pertama Prabu Siliwangi, pendiri Kerajaan Cirebon, dan kakak dari Nyi Rara Santang (ibunda Sunan Gunung Jati) serta Pangeran Rajasengara. Ki Buyut Trusmi memainkan peran penting dalam pengembangan agama Islam dan peradaban di Cirebon. Setelah menyerahkan keraton yang kini dikenal sebagai Keraton Kasepuhan kepada Sunan Gunung Jati, ia pindah ke daerah Trusmi pada tahun 1470 dan mulai membangun kompleks pemakaman yang dikenal sebagai Kramat Buyut Trusmi pada tahun 1481.
Kompleks Kramat Buyut Trusmi terletak di Kampung Batik Trusmi, Plered, Cirebon, dan tidak jauh dari Toko Batik Trusmi. Kompleks ini dikelilingi oleh tembok batu bata merah setinggi orang dewasa dan diawali dengan sebuah gapura dari susunan bata merah bakar tanpa ornamen keramik. Di dalam kompleks ini, terdapat lapangan rumput luas di sebelah kiri yang biasanya digunakan untuk parkir kendaraan. Memasuki area makam, pengunjung akan disambut oleh beberapa gapura candi bentar, yang menunjukkan peninggalan arsitektur masa lalu. Salah satu bangunan penting di kompleks ini adalah cungkup yang disebut Witana, konon merupakan tempat salat pertama yang didirikan oleh Ki Buyut sebelum dibangunnya masjid permanen.
- HTM: Infaq Seikhlasnya
- Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam.
- Lokasi: Trusmi Wetan, Kec. Plered, Kabupaten Cirebon
Wisata Ziarah Cirebon Bersama Rombongan Bareng Hiace Transport
Nikmati perjalanan wisata ziarah Cirebon bersama rombongan dengan kenyamanan dan kemudahan menggunakan armada Hiace dari Hiace Transport. Wisata Ziarah Cirebon tersedia dengan berbagai pilihan mobil, mulai dari Hiace Commuter Standar hingga Hiace Modifikasi yang menawarkan fleksibilitas dan ruang yang cukup untuk perjalanan Anda. Jika Anda menginginkan kenyamanan ekstra, tersedia juga Hiace Premio dan Luxury yang dilengkapi dengan fasilitas premium.
Untuk rombongan dengan kapasitas lebih besar, kami juga menyediakan pilihan Elf Long atau Bus Medium yang cocok untuk perjalanan kelompok. Layanan supir kami tidak hanya praktis tetapi juga sangat menguasai rute perjalanan di Cirebon, memastikan Anda dapat sampai ke destinasi dengan lancar dan tepat waktu.
Jangan ragu untuk memesan armada Hiace Transport untuk perjalanan wisata ziarah Anda berikutnya di Cirebon. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut dan pastikan perjalanan Anda berkesan dan nyaman dengan Hiace Transport.
Informasi
- WhatsApp : 0811-2156-666
- Instagram : @hiacetransport
- Facebook : Hiacetransport
- Email : hiacetransport@gmail.com