Travel Pekalongan Jakarta Nyaman dan Aman di Atas Segalanya!
September 29, 2023Tidak Kalah Menarik! Kebun Raya Kuningan, Pesona Alam Andalan
September 30, 2023Menyusuri Jejak Sejarah dan Kearifan Lokal Masjid Merah Panjunan
Sudah berdiri lebih dari 500 tahun, Masjid Merah ini didirikan pada tahun 1480 oleh Pangeran Panjunan yakni Syarif Abdurrahman. Masjid Merah Panjunan ini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Cirebon yang sangat populer. Desain arsitektur masjid yang otentik, menjadi salah satu daya tariknya.
Sebagai salah satu masjid tertua yang ada di Cirebon, Masjid Merah Panjunan menyimpan sejarah dan kearifan lokal yang begitu kental. Sejarah pendirian hingga arsitektur masjid memiliki nilai filosofi tersendiri yang dalam dan sangat menarik untuk diulas. Pada kesempatan ini, bersama Hiace Transport, mari kita telusuri bersa,a jejak sejarah dan kearifan lokal Masjid Merah Panjunan.
Harga Tiket Masuk
Harga Tiket Masuk | |
Tiket Masuk | Gratis |
Jam Buka
Jam Operasional | |
Setiap Hari | 24 Jam |
Lokasi dan Rute
Masjid Merah ini terletak di Jalan Panjunan No.43, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Lokasinya juga tidak jauh dari Cirebon Waterland, yakni hanya sekitar 7 menit perjalanan saja menggunakan mobil. Jika Anda berangkat dari Terminal Harjamukti Cirebon, jalur yang bisa ditempuh yakni melalui Jalan Ahmad Yani dan Jalan Raya Pantura. Selanjutnya ikuti Jalan Dukuh Semar dan lanjutkan ke Jalan Geriliawan serta Kalan Kesambi di Drajat. Kemudian ambil arah ke jalan Nyi Mas Gandasari dan belok ke Jalan Tentara Pelajar serta Sukalila Selatan. Ikuti terus jalan Kolektoran dan belok kanan menuju Jalan Panjunan.
Sedangkan, jika Anda memulai perjalanan dari Stasiun Kereta Api Cirebon Prujakan, pergilah ke utara melalui Jalan Nyi Mas Gandasari hingga ke Jalan Pekalangan sejauh 300 meter saja. Beloklah ke kanan menuju Jalanan Tentara Pelajar lalu belok kiri di Sukalila Selatan. Setelah menempuh 450 meter, beloklah kanan kemudian kembali berbelok kiri setelah 190 meter pada jalur Kolektoran sebelum akhirnya mengambil belokan kanan menuju Jalanan Panjunan dimana lokasi Masjid Merah berada.
Bagi yang pertama kali mengunjunginya, rute menuju Masjid Merah ini dirasa cukup sulit. Lokasinya yang tidak berada di tepian jalan besar dan masuk ke tengah-tengah pemukiman warga, membuat keberadaannya cukup sulit ditemukan. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena Anda bisa menanyakannya pada warga sekitar ataupun menggunakan fitur navigasi seperti Google Maps.
Mengingat lokasi masjid berada di tengah pemukiman warga, Anda pun akan cukup sulit untuk menemukan tempat parkir yang proper. Bagi Anda yang menginginkan perjalanan praktis dan bebas ribet, maka bisa pertimbangkan untuk sewa kendaraan. Dengan sewa mobil, Anda tidak perlu lagi ribet mencari tempat parkir, karena sudah ada driver yang akan memarkirkannya. Anda bisa sewa mobil Hiace Commuter, untuk menunjang perjalanan wisata religi rombongan ke Masjid Merah Panjunan.
Spot Menarik Masjid Merah Panjunan
Sejarah Masjid
Asal-usul Masjid ini berangkat dari seorang ulama asal Bagdad bernama Syekh Syarif Abdurakhman. Ulama ini memiliki keahlian dalam berdagang gerabah yang disebut “anjun”. Keterampilannya ini kemudian diajarkan kepada masyarakat setempat dan menghasilkan perkembangan industri gerabah di daerah tersebut, yang kemudian dikenal dengan nama Panjunan.
Pembangunan masjid ini dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan akan rumah ibadah di pusat perdagangan yang dekat dengan pelabuhan. Dahulu, pemandangan laut dan pelabuhan bisa disaksikan dari Masjid ini. Namun sekarang sudah tidak lagi, karena di sekitar bangunan Masjid telah berubah menjadi pemukiman yang cukup padat.
Masjid Merah ini didirikan pada tahun 1480 dan menjadikannya sebagai salah satu masjid tertua di Cirebon bersama dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Masjid merah juga menjadi salah satu benda cagar budaya yang keberadaannya perlu dipelihara dan dilindungi.
Filosofi Arsitektur
Ada sebuah filosofi mendalam dari arsitektur masjid bergaya Arab-Tionghoa yang otentik. Masjid ini di bangun atas 17 tiang penyangga yang memiliki makna 17 rakaat shalat wajib. Hal ini menandakan bahwa shalat adalah pilar penegak agama yang memiliki peran penting dalam menyokong keimanan.
Selain itu, keunikan arsitektur masjid ini juga timbul dari hiasan dindingnya yang terbuat dari piring dan mangkuk keramik berornamen khas Cina. Keramik-keramik ini, yang menghiasi mihrab masjid, menampilkan motif-motif seperti Qilin, naga dan burung hong (mahluk mitologi Cina), serta bunga dan pemandangan negeri Tiongkok. Keramik tersebut merupakan hadiah dari putri Ong Tien, seorang putri Cina yang menjadi istri Sunan Gunung Jati.
Selain itu, ada juga keramik yang menggambarkan pertemuan antara orang Eropa dan bangsawan Cina serta pemandangan di Eropa. Keberadaan keramik bernuansa Eropa ini mencerminkan peranan Cirebon sebagai kota bandar dengan beragam komoditas dagang dan menunjukkan betapa berwarnanya kehidupan budaya di Cirebon pada masa itu.
Ruangan di Balik Mihrab
Di balik Mihrab Masjid Merah Panjunan, terdapat sebuah ruangan tertutup yang hanya dibuka saat Idul Fitri dan Idul Adha, dan hanya dengan izin Keraton. Meski demikian, Anda dapat melihat isi ruangan ini melalui jendela di sayap kanan masjid. Ruangan ini berisi pilar-pilar kayu dan dinding berhiaskan keramik, serta sebuah mimbar kayu yang ditutupi kain putih.
Ruangan ini dulunya adalah tempat pertemuan para wali saat berkunjung ke Pangeran Panjunan. Baik itu kunjungan untuk bersilaturahmi, beribadah, mendengarkan khotbah Sunan Gunung Jati, merumuskan strategi dakwah ataupun menyelesaikan permasalahan dakwah di wilayah Cirebon.
Tips Berkunjung
Ketika berencana berkunjung ke Masjid Merah Panjunan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, jangan lupa untuk mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat sesuai dengan etika berada di tempat ibadah. Kedua, sebaiknya datanglah pada waktu-waktu sholat atau saat tidak ada acara khusus agar dapat menikmati keindahan dan ketenangan masjid ini.
Selain itu, hindari membawa makanan atau minuman ke dalam masjid untuk menjaga kebersihan dan kesucian tempat tersebut. Keempat, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada penjaga masjid jika ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan arsitektur unik masjid ini. Terakhir, jangan lupa untuk menjaga sikap dan perilaku yang baik selama berada di sana sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat ibadah ini.
Sebagai tempat yang menghargai keberagaman dan persamaan, Masjid Merah Panjunan adalah simbol dari nilai-nilai toleransi dan keadilan yang kita semua perlu pegang teguh. Setelah merenungkan makna-makna mendalam ini, mungkin akan muncul perasaan untuk mengunjungi masjid ini. Jika Anda membutuhkan transportasi yang nyaman dan aman untuk melanjutkan perjalanan ke Masjid Merah, Hiace Transport bisa jadi solusi terbaik.
Hiace Transport menawarkan layanan sewa Hiace mulai dari Commuter hingga Premio. Sewa di Hiace Transport, dijamin akan mendapatkan fasilitas yang lengkap, kenyamanan tak tertandingi, dan harga terjangkau. Kami berkomitmen untuk memastikan perjalanan Anda lancar dan menyenangkan, sehingga Anda dapat fokus menikmati setiap momen dari petualangan Anda berikutnya.
Informasi
- WhatsApp : 0811-2156-666
- Instagram : @hiacetransport
- Facebook : Hiacetransport
- Email : hiacetransport@gmail.com